Punk Rock Jalanan

Pada suatu hari ketika aku naik elf(bus kecil), tiba-tiba datang seorang anak dan bernyanyi,

sungguh ku menyesal telah mengenal dia
dan aku kecewa telah menyayanginya
dan aku tak akan mengulang kedua kalinya

mungkinkah rindu dihati geLisah tak menentu
berawal dari kita bertemu kau akan ku jaga

ku ingin engkau mengerti
betapa kau ku cinta
hanya padamu aku bersumpah
kau akan ku jaga sampai mati

ku ingin tau sapa namamu
dan aku ingin tau di mana rumahmu
walau sampai akhir hayat ini

jalan hidup kita berbeda
aku hanyalah punk rock jalanan
yang tak punya harta berlimpah, dirimu sayang

ku tunggu kau ku tunggu
ku nanti kau ku nanti
walau sampai akhir hayat ini
2x

ku kira kau setia padaku
ternyata kau menduakanku
sungguh hatI ku tak menduga

dan juga ini yang ku alami
perjalanan cinta selama ini
ku kira kau setia padaku
ternyata kau menduakanku

dengan alat musiknya sebuah gitar kecil terasa berbeda suasana di elf kala itu, kenapa ?, karena suasana di elf yang begitu panas dan kacau ada yang datang untuk menghibur apalagi lagunya bagus banget. Penasaran dengan lagu itu aku cari di mbah google tapi ga dapat coz ga tau keywordnya, ya dah lah mau apa lagi, pencarian berhenti disitu,

kamis, 14 Januari 2010 datanglah seorang temanku dari palembang, secara tidak sengaja aku mendengar lagu tersebut diputar di hpnya, instingku langsung mendatangi kamarnya. Setelah bercakap-cakap sebentar, akhirnya aku dapatkan lagu itu dalam harddiskku, lagu tuh berjudul punk rock jalanan seperti yang tertera dalam nama file, pencarianku dimulai lagi, lanjut !
dibalik lagu ini ternyata tersimpan cerita yang mengharukan, inilah ceritanya

Seorang pemuda berusia 15 tahun. Namanya Tigor bersekolah kelas 3 SMP Kartika Balikpapan. Lahir di keluarga baik-baik. Konon ceritanya keluarganya yang tadinya kaya-raya mendadak jatuh miskin karena perusahaan sang ayah yang bergerak di bidang kontraktor sipil gulung tikar. Di tengah hobinya bergabung dengan klub BMX, Tigor tidak dapat memenuhi kebutuhannya untuk menyalurkan hobinya itu lebih dalam…yaitu memakai barang-barang bermerk di tubuhnya, membeli ornamen-ornamen untuk sepedanya, dan sebagainya. Belum lagi ejekan dari teman-teman satu klub yang selalu diterimanya. Sementara di satu sisi, terdapat sebuah klub juga yang menamai diri mereka ‘street guys‘. Dalam jiwanya yang labil, Tigor akhirnya membelot. Anak-anak ‘street‘ jiwa kekeluargaannya lebih besar dibanding anak-anak BMX yang
berasal dari keluarga ‘berada’. Tigor mulai merokok, bahkan untuk anak seusianya yang masih tergolong belia, ia sudah mulai mengenal alkohol. Orang tuanya tak henti-henti menasehatinya, tapi doktrin punk terlalu kuat…isinya antara lain

“Nazi fuck…polisi anjing…kita bukan budak, jangan mau disuruh-suruh…kami anti kemapanan!!!”. Orang tuanya hanya bisa mengurut-urut dada saja ketika Tigor
membantah sewaktu disuruh membuang sampah rumah tangga mereka di tempat pembuangan
sampah yang tidak begitu jauh dari rumahnya.

Hingga suatu waktu sang ayah marah besar ketika Tigor membentak beliau hanya karna disuruh pergi ke warung makan. Kemarahan sang ayah membuat Tigor begitu sakit hati karena Tigor belum pernah melihat sang ayah semarah itu kepadanya. Tigor pergi dari rumah tanpa membawa baju ganti satupun. Ia pergi bersama kumpulan barunya yaitu ‘street guys‘ ato lebih
kita kenal dengan nama anak punk yang sesungguhnya keberadaan mereka sangat meresahkan masyarakat sekitar dan selalu membuat para polisi jengkel. Di sinilah petualangan Tigor dimulai. Bersama kumpulan barunya ia ikut mengamen di lampu merah, jika lapar dan tidak cukup uang ia mentegakan dirinya mengorek-ngorek tempat sampah demi mengobati perutnya yang sangat kelaparan. Sementara ayah dan ibunya menangis berhari-hari di rumah, berharap Tigor, anak laki-laki satu-satunya mereka segera pulang ke rumah. Tigor memiliki seorang kakak perempuan yang kemudian diasuh oleh tantenya setelah mereka jatuh miskin.

Akhirnya suatu saat,ibunya mendapati anak lelakinya itu sedang mengorek sebuah tong sampah. Kulitnya bertambah hitam, tubuh jangkungnya terlihat semakin kurus, rambutnya yang hitam legam bagus berubah menjadi model mohawk yang tak beraturan dan berwarna merah yang entah mungkin dari cat rambut murahan. Ibunya menangis melihat anaknya itu dan memintanya pulang ke rumah. Tapi Tigor tetap membantah sampai akhirnya temannya membujuknya untuk pulang…dan pulanglah ia. Ayahnya mulai mengalah padanya. Motor satu-satunya yang tersisa di rumah itu khusus untuk Tigor pakai. Tigor mulai mau sekolah lagi, tapi di akhir pekan, tak ada yang bisa menghalangi langkahnya untuk pergi ke Samarinda, 2 setengah jam dari Balikpapan waktu tempuhnya, bersama anak-anak punk. Namun ayah dan ibunya tak begitu khawatir karena di Samarinda banyak tante-tante dan sepupunya.

Sampai akhirnya ia perkenalan dengan seorang gadis kelas 3 SMP di SMPN 2 Samarinda bernama Liza. Kebetulan Liza adalah teman satu sekolah sepupunya. Tigor pulang ke Balikpapan dengan hati berbunga-bunga. Bertambah rajinlah ia berkunjung ke Samarinda karena gadis bernama Liza ini. Orang tuanya sungguh khawatir sesuatu terjadi padanya sepanjang perjalanan lintas kota itu. Akhirnya kelulusan tiba juga. Tigor masuk ke STM Swasta satu-satunya di Balikpapan, jurusan elektro.

Belum selesai cobaan yang harus Tigor dan keluarganya terima, berawal dari kecurigaan kedua orang tuanya kalau si anak buta warna karena Tigor sangat susah membedakan antara warna merah muda dan hijau, ditambah lagi dengan sang ayah adalah seorang yang buta warna. Akhirnya keluarga membawanya kepuskesmas, namun kata puskesmas hanyalah kurang latihan. Oleh karena itu kedua orang tuanya tetap nekad memasukkan ke STM yang terdekat dari rumahnya.Namun karena sudah dilatih berulang-ulang si Tigor belum juga bisa menghafal warna-warna tersebut, dengan bantuan sang tante, kemudian Tigor kembali untuk melakukan pemeriksaan dan dibawa ke dokter spesialis mata. Tigor dinyatakan buta warna parsial (60%). Bermaksud baik, sang ibu membawa surat pernyataan dari dokter itu ke pihak sekolahnya agar anaknya dipindahkan jurusan ke jurusan otomotif saja. Ternyata pihak sekolah malah beranggapan bahwa anak buta warna sama sekali tidak bisa masuk di STM di jurusan apapun, jadi lebih baik pindah ke sekolah umum saja. Padahal STM tersebut sebelumnya tidak melakukan test buta warna terhadap calon-calon siswanya maupun meminta surat pernyataan tidak buta warna terlebih dahulu dari para calon siswanya, seperti yang dilakukan oleh STM negeri. Di sekolah teman-teman memperlakukannya seperti orang yang dikucilkan, sikap sang guru juga kurang baik kepadanya (karena Tigor memang bukan siswa teladan di sekolahnya). Akhirnya Tigor membuat keputusan untuk berhenti sekolah. Ia hanya mempunyai ijazah SMP dan tambah menjadi-jadi kehidupan malam dijalaninya di usianya yang baru 16 tahun itu. Suatu hari yang paling membuat orang tuanya shock adalah Tigor yang baru pulang dari Samarinda, membawa Liza pacarnya ke rumah. Saat itu memang sang kakak sedang nginap juga di rumahnya. Ketika ditanya oleh orang tuanya, katanya si Liza akan menginap semalam, mau jalan-jalan dulu di Balikpapan, tidurnya bareng kakaknya saja. Ketika orang tuanya menanyai Liza apakah sudah ijin kepada orang tuanya, Liza bilang sudah. Walau masih sedikit curiga karena Liza masih menggunakan seragam pramuka, namun orang tua Tigor cukup lega karena menurut Liza ia sudah meminta ijin sebelum ke Balikpapan. Sampai kemudian terjadi kehebohan besar. Tantenya Tigor telpon ke rumah menanyai Tigor tentang keberadaan Liza karena orang tua Liza membuat ribut di rumah tantenya tersebut. Ketika mengetahui Tigor membawa Liza ke Balikpapan, tantenya langsung menyuruh mamanya Liza berbicara sendiri kepada ibunya Tigor. Ibu meminta mamanya Liza untuk tidak terlalu khawatir, namun mamanya Liza tetap bersikukuh meminta alamat Tigor di Balikpapan. Di tengah tidur pulasnya Liza, jam 4 subhu, orang tuanya menjemput menggunakan taxi argo. Mereka tampak sangat khawatir karena Liza adalah anak semata-wayang mereka. Akhirnya Liza dilarang orang tuanya menemui Tigor lagi. Tigor datang ke Samarinda sudah tidak disambut baik lagi oleh keluarganya Liza. Orang tua Liza tidak suka Tigor bergaul dengan Liza karena Tigor hanyalah seorang yang lulusan SMP, dan seorang punker. Liza berasal dari keluarga kaya. Tigor patah hati berat dengan Liza. Tigor mencoba untuk bunuh diri, namun teman-teman satu kumpulannya mencegahnya. Kehidupan Tigor tambah lekat pada kehidupan punk. Waktunya habis untuk mengamen dan berkumpul bersama anak-anak punk di jalanan. Puskib adalah tempat berkumpulnya mereka. Lampu merah adalah tempat mereka mengamen. Lagu andalan anak-anak punk berjudul “Punk Rock Jalanan”. Lagu itu selalu Tigor nyanyikan saat mengamen, karena Tigor merasa bahwa lagu itu sangat sesuai untuknya, dia memang seorang “Punk Rock Jalanan”. Sewaktu orang tuanya memohonnya melepaskan diri dari punk, Tigor berkata, “Bu, mereka juga keluargaku. Sewaktu motorku kehabisan bensin di kilometer 20-an, di tengah hutan sana, aku menghubungi seorangpun temanku tak ada yang bisa datang menolongku, tapi ketika aku menelpon Dedy, salah seorang teman punk, semua anak punk Balikpapan datang menghampiriku, jalan kaki mereka dari kota demi aku, menemaniku mendorong motor sampai aku bisa mengisi bensin motorku. Aku menangis dalam hati saat itu. Karena sebenarnya saat itu aku sudah ingin lepas dari mereka. Saat Liza meninggalkanku, punk tidak pernah meninggalkanku.”
Orang tuanya terharu dan tidak sanggup berkata apapun lagi. Punk memang meresahkan masyarakat, mungkin karena mereka terkesan urakan, tapi sikap kekeluargaan mereka terhadap sesamanya patut diacungi jempol. Begitulah kisah Tigor, Punk Rock Jalanan.

Catatan: It’s not a true story, just inspiration from a true story

nah tu dia ceritanya yang berkembang di dunia maya tentang lagu punk rock jalanan, dan masih banyak punk rock jalanan lagi, tapi lagu tersebut juga masih simpang siur penciptanya apakah anak punk rock atau mahkota jaya abadi (MJA), karena lagu keduanya sangat mirip. Terlepas itu semua lagu ini dapat menyentuh hati kita semua, selain liriknya bagus, juga musiknya top marko top. Semoga dibalik ini semua kita mendapat hikmahnya !


Download lagu punk rock jalanan klik disini

Join us : Bisnis internet gratis di sini atau MyEasyTask


By: GalGom


Warna Anda

Jika anda suka warna :

Biru ( Blue )
Anda adalah seseorang yang suka berangan-angan, kalem, baik hati, dan pendiam. Tapi anda juga mau berjuang meraih angan dan mimpinya.

Ungu ( Purple )
Anda pantas jadi seniman karena penuh dengan imajinasi, kreativitas, dan hal - hal baru. Ide - ide anda bagus dan selalu ingin tahu.

Oranye ( Orange )
Hidup anda penuh kesenangan dan gelak tawa. Bagi anda musik merupakan teman hidup. Hari - hari anda benar - benar penuh irama.

Kuning ( Yellow )
Pribadian anda hangat, agak manja, dan tidak suka kesunyian. Sering pula anda dipercaya untuk jadi pemimpin.

Hijau ( Green )
Anda adalah seseorang yang sensitif, lembut, dan berhati emas. Anda juga mencintai alam, langit biru yang indah, pepohonan, dan bunga – bunga. Kicauan burung pun sudah dapat membuat anda merasa senang.

Merah ( Red )
Anda adalah seseorang yang penuh gairah, tidak suka berdiam diri, dan suka nekad. Kalau ada sesuatu yang diinginkan, bahkan yang mustahil sekalipun, tak ada orang yang sanggup menghalangi anda.

Merah Jambu ( Pink )
Anda adalah seseorang yang lembut, baik hati, serta sangat romantis.

Kalau anda tidak suka warna :

Biru ( Blue )
Anda adalah seseorang yang realistis, tidak suka gosip, juga benci kemunafikan. Anda melihat kualitas orang dari kehangatannya.

Ungu ( Purple )
Anda senang tampil natural & spontan. Tidak suka orang yang banyak tingkah. Tidak suka menyia – nyiakan hidup anda dengan mengerjakan sesuatu yang tidak berguna.

Oranye ( Orange )
Anda adalah seseorang yang sopan, tak banyak bicara, serta mengagumi orang yang bertanggung jawab. Anda khawatir dengan apa yang orang lain pikirkan tentang diri anda. Anda juga sedikit penakut.

Kuning ( Yellow )
Anda adalah seseorang yang tidak suka berpura – pura dan tidak suka adanya penindasan. Sedikit banyak omong dan kadang anda suka mengumbar janji.

Hijau ( Green )
Anda adalah seseorang yang agak kurang mandiri dan kurang percaya diri walaupun pintar.

Merah ( Red )
Anda adalah seseorang yang tidak suka bertengkar, anda cenderung berpikir dahulu sebelum bertindak, agak perfeksionis dan selalu mengerjakan segala sesuatu dengan sebaik – baiknya.

Merah Jambu ( Pink )
Anda adalah pribadi yang tidak cengeng, terkadang cenderung angkuh, dan pantang mengeluh. Anda sangat senang berkelompok dan membenci teman – teman yang suka menjilat.

Bagaimana? Cocok? Tidak? Hahaha..namanya saja pseudo science (ilmu yang masih banyak diperdebatkan oleh kalangan ilmiah). Sekali lagi..Pseudo science seperti ini bagi saia, HANYA UNTUk SeSerUAn saja! Tidak untuk mengerutkan alis, apalagi sampai membuat rambut rontok (Piss..)
Apa yang anda pikirkan setelah membaca analisis kepribadian anda? Tell me!


source : Majalah canvas Universitas Airlangga 2004



Join us : Bisnis internet gratis klik di sini atau MyEasyTask



Get Free Shots from Snap.com
Photobucket

Followers

About Me

My photo
feel the head shoot, rasakan sensasi yang berbeda dalam blogku karena setiap pemikiran, perasaan, dan kenginan akan aku tuangkan dalam bentuk karya seni yang mudah dirasakan oleh setiap orang.